Waktu itu sudah cukup sore. Dan dagangan kami belum semuanya laku terjual. Masuk
keluar dari rumah ke rumah, kosan ke kosan, menjajakan kue yang kami beli dari
pasar untuk dijual lagi dengan sedikit menaikkan harga. Tampang sudah mulai
lusuh dan kaki mulai menolak diajak bekerja sama. Pinggul menunggu giliran
untuk pegal sebentar malam. Untung saja kami berdua, kala itu. Setidaknya bisa
saling menyemangati. Sekitar pukul 7 malam, project kami pun selesai. Lelah kami
terbayar dengan beberapa rupiah di tangan. Meski tak seberapa, hati kami tetap
bahagia.
Tiba2 saya teringat kenangan 3 tahun lalu. Kenangan yang sampai kapanpun tak akan pernah hilang dari ingatan. Saat melihat sosok wanita cantik
dilayar ponsel. Teman karib, saudari berbeda rahim. Perempuan yang bersamanya
saya bisa melakukan apa saja, termasuk berjualan kue keliling. Hari ini dia
tunangan. Dengan seorang pria baik hati. Meskipun tidak sempat bersua, kuharap
dia tetap bahagia. Dari kisah cinta mereka, Satu hal yang kusadari, hidup
selalu penuh cerita. Cerita kemarin belum tentu sama dengan hari ini. begitu
pula sebaliknya. Barangkali kisah demi kisah akan menjadi pengantar sebelum
akhirnya kita menemukan seseorang untuk dijadikan labuhan terakhir. Dan dia sudah
sampai. Ahh..bahagianya. sesuatu yang 3 tahun lalu tak pernah ada dalam
bayangan. Ribuan kilometer dari sini, aku mendoakan yang paling baik untuknya. Semoga
Tuhan memberkati pilihannya.
Semarang, 29 Februari 2020.
Komentar
Posting Komentar